Saat ini, industri e-commerce di
Indonesia semakin berkembang. Pertumbuhan jumlah start-up kian
meningkat, bahkan tak jarang bidang ini digeluti generasi muda yang masih
berada di bangku kuliah.
Seorang dosen dari Fakultas Bisnis
University of Technology Sydney (UTS), Dr Nigel Bairstow dalam sebuah media
briefing menjelaskan, dalam mengembangkan e-commerce,
entrepreneur juga butuh persiapan. Salah satunya, bisa dimulai sejak
berada di lingkungan perguruan tinggi. Kampus harus memberikan wadah supaya
para mahasiswa bisa menuangkan ide-ide kreatifnya.
"Entrepreneur harus mau
meluangkan banyak waktu. Pengetahuan-pengetahuan menyangkut e-commerce banyak.
Contohnya, yakni mengembangkan channel. Jangan sampai
informasi pelanggan terputus," ujarya di Hotel Le Meredien, Jakarta,
Selasa (26/4/2016).
Dia menceritakan, di kampusnya mahasiswa
diajarkan untuk lebih kreatif dan mengembangkan ide. Mata kuliah dirancang
dengan model yang lebih aplikatif dan variatif. Bahkan, mata kuliah dari
fakultas lain bisa dipelajari dan saling terintegrasi jika keduanya
berkesinambungan.
"Kami ingin menyiapkan mahasiswa
untuk menjadi entrepreneur. Selain kreatif mereka juga harus
berani ambil risiko dan berpikir out of the box," tuturnya.
Lapangan kerja di korporasi, ucap
Bairstow, semakin terbatas dan persaingannya pun ketat. Oleh sebab itu,
generasi muda harus punya keahlian untuk menciptakan lapangan kerja sendiri,
salah satunya dengan membangun bisnis start up atau e-commerce.
"Kita harus memperhitungkan adanya
bisnis e-commerce dan start-up baru muncul dengan
cepat seiring dengan inovasi dan pengembangan ide mereka untuk menjual barang
dan jasa, baik secara lokal maupun internasional," pungkasnya.
EmoticonEmoticon