BuletinPengusaha.com - Baru-baru ini data yang dilaporkan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menemukan bahwa rata-rata, karyawan Turki bekerja rata-rata 47,9 jam seminggu pada tahun 2016.
Selanjutnya adalah Kolombia dan Meksiko yang mengikuti jejak Turki mengibarkan sayap-sayap karyawannya hingga rata-rata 45,2 jam seminggu dan Kosta Rika 44,9 jam.
Sebaliknya, dari negara-negara yang dijadikan sampel, Belanda dan Denmark bekerja paling sedikit, masing-masing hanya mencatat waktu 29,1 dan 32,1 jam per minggu.
Berikut ini adalah daftar 15 negara, berdasarkan rata-rata jam kerja seminggu pada pekerjaan utama:
1. Turki, 47,9 jam seminggu
2. Kolombia, 47,9
3. Meksiko, 45,2
4. Kosta Rika, 44,9
5. Chili, 43,4
6. Afrika Selatan, 43,1
7. Israel, 40,6
8. Polandia, 39,9
9. Hungaria, 39,6
10. Portugal, 39,4
11. Republik Ceko, 39,4
12. Republik Slovakia, 39,2
13. Slovenia, 39,2
14. Yunani, 39,0
15. Latvia, 38,9
Data juga menemukan bahwa beberapa karyawan dapat bekerja lebih dari 60 jam. Lebih dari 20 persen karyawan di Turki bekerja lebih dari 60 jam per minggu, dan hampir 12 persen orang Afrika Selatan melakukan hal yang sama - terlepas dari fakta bahwa undang-undang tenaga kerja negara melarang lebih dari 45 jam per minggu.
Dengan itu, berikut adalah 15 negara teratas di mana bagian orang yang dipekerjakan bekerja lebih dari 60 jam per minggu:
1. Turki (20,9 persen dari angkatan kerja)
2. Kolombia (17,2 persen)
3. Kosta Rika (16,7 persen)
4. Meksiko (14,7 persen)
5. Indonesia (14,3 persen)
6. India 13,6 persen)
7. Korea Selatan (12,8 persen)
8. Afrika Selatan (11,8 persen)
9. Yunani (11,7 persen)
10. Jepang (8,2 persen)
11. Argentina (8,1 persen)
12. Chili (8,1 persen)
13. Islandia (7 persen)
14. Selandia Baru (6,7 persen)
15. Australia (6,1 persen)
EmoticonEmoticon